Kegiatan membatik di Kabupaten Jember, Jawa Timur, menjadi salah satu sorotan penting dalam usaha terapi mental bagi Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Pada acara ini, belasan ODGJ berpartisipasi dalam proses membatik yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga memperkenalkan kembali budaya Indonesia yang kaya.
Pada 11 Oktober 2025, halaman Pondok Sosial (Liposos) diubah menjadi tempat kreatif bagi ODGJ. Dengan kain mori, canting, dan pewarna yang tersedia, mereka bisa langsung mulai berkreasi di atas kain putih yang siap menjadi karya seni batik.
Kegiatan ini melibatkan mahasiswa yang mendampingi peserta ODGJ, menciptakan lingkungan yang kondusif dan suportif. Mereka tidak hanya diajarkan teknik membatik, tetapi juga diberi kesempatan untuk mengekspresikan diri melalui seni yang merupakan bagian integral dari identitas budaya Indonesia.
Selain kegiatan membatik, perayaan Hari Kebudayaan yang baru pertama kali diadakan pada 17 Oktober juga menarik perhatian. Dengan tema “Merayakan Keberagaman,” acara ini bertujuan untuk menghormati berbagai budaya yang ada di Indonesia, dan berlangsung di Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta.
Hari Kebudayaan ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kebudayaan Nomor 162/M/2025. Penetapan hari ini memperingati lahirnya semboyan “Bhineka Tunggal Ika” dan momen sejarah penting lainnya seperti penandatanganan Peraturan Pemerintah mengenai lambang negara.
Di samping itu, penghargaan internasional terhadap maskapai penerbangan juga menjadi topik hangat. Cathay Pacific Airways diakui sebagai maskapai dengan kelas ekonomi terbaik di dunia berdasarkan Skytrax World Airline Awards, menduduki peringkat tinggi dalam kategori hiburan dalam pesawat serta keseluruhan layanan.
Dari pengakuan yang diterima, CEO Cathay Pacific mengungkapkan komitmennya untuk memberikan pelayanan yang tak tertandingi demi kenyamanan penumpangnya. Penghargaan ini menjadi bukti nyata dari upaya maskapai untuk memajukan pengalaman perjalanan yang menyenangkan bagi setiap penumpang.
Inisiatif Membatik untuk Terapi Mental di Jember
Kegiatan membatik yang diselenggarakan dalam rangka terapi mental sangat penting bagi ODGJ. Melalui kegiatan kreatif ini, mereka diajak untuk terlibat dalam proses yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mendidik mengenai kebudayaan lokal.
Menurut Project Officer dari aktivitas ini, Alisa Dwi Endaryani, tujuan dari kegiatan membatik adalah untuk mengingatkan ODGJ akan pentingnya menjaga budaya. Dengan suasana yang mendukung, mereka dapat merasakan kegembiraan dan menemukan kembali nilai diri mereka.
Partisipasi mahasiswa juga berperan penting dalam mendampingi ODGJ. Kehadiran mereka menciptakan interaksi yang positif dan membantu menghadirkan atmosfir yang menyenangkan selama kegiatan berlangsung.
Kain mori yang menjadi medium pembelajaran diharapkan dapat menjadi jembatan bagi mereka untuk mengekspresikan pemikiran dan perasaan. Selain itu, kegiatan ini semakin memperkaya pengalaman mereka dalam mendalami salah satu bagian dari warisan budaya Indonesia.
Peringatan Hari Kebudayaan yang Pertama di Yogyakarta
Peringatan Hari Kebudayaan yang pertama kali ini menjadi momentum bagi masyarakat untuk lebih mengenal dan mencintai ragam budaya yang ada di Indonesia. Kegiatan ini diharapkan dapat menggerakkan kesadaran kolektif mengenai pentingnya pelestarian budaya.
Acara yang digelar di Museum Benteng Vredeburg tidak hanya menjadi tempat merayakan budaya, tetapi juga pusat pertemuan bagi para seniman dan aktivis kebudayaan. Mereka berkumpul untuk berbagi ide dan evolusi budaya yang terjadi di Indonesia.
Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan menyerukan pentingnya kontribusi semua pihak dalam melestarikan warisan budaya. Tujuh lembaga juga menerima penghargaan sebagai bentuk pengakuan atas dedikasi mereka dalam menjaga dan mengembangkan kebudayaan lokal.
Dengan penetapan 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan, diharapkan akan ada lebih banyak kegiatan yang dapat mempertemukan masyarakat dengan kebudayaan mereka. Hal ini tentunya akan semakin mengukuhkan identitas bangsa di tengah arus globalisasi yang semakin kuat.
Penghargaan Internasional bagi Maskapai Penerbangan
Cathay Pacific Airways baru-baru ini meraih penghargaan sebagai maskapai dengan kelas ekonomi terbaik di dunia. Penghargaan ini bukan hanya hasil dari penilaian konsumen, tetapi juga mencerminkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan tersebut.
Kursi yang nyaman dan fitur-fitur modern, seperti rak khusus untuk perangkat elektronik, menjadi salah satu alasan mengapa maskapai ini berhasil menonjol. Kenyamanan dan hiburan yang ditawarkan memang sebanding dengan kualitas layanan restoran kelas atas.
Dalam pesawat Boeing 777-300ER, penumpang dapat menikmati layanan yang memungkinkan mereka merasa betah selama perjalanan. Fasilitas yang ada membantu mereka untuk tetap terhubung, bahkan saat dalam penerbangan.
Penghargaan ini menjadi sebuah dorongan untuk terus berinvestasi dalam peningkatan layanan. Cathay Pacific berkomitmen untuk selalu mendengarkan masukan penumpang dan terus berinovasi demi meningkatkan pengalaman tersebut.











