Dalam kesempatan ini, Ibas dengan penuh semangat menginformasikan bahwa “Draft PPHN telah rampung dan akan dibahas oleh seluruh Fraksi dan Kelompok DPD di MPR.” Ia juga menunjukkan dua isu penting yang menjadi fokus utama, yaitu bentuk hukum PPHN serta substansi pokok-pokok pikiran pembangunan nasional yang akan menjadi arah jangka panjang bangsa. PPHN diharapkan dapat menjadi panduan yang memastikan keberlanjutan pembangunan lintas pemerintahan dan rezim politik, untuk itu Ibas berharap agar semua elemen terlibat dalam proses ini.
Lebih lanjut, ia merincikan bahwa PPHN diharapkan hadir sebagai kompas pembangunan nasional, menjamin arah dan tujuan bersifat kolektif. Melalui kesepakatan dasar, pembangunan tidak hanya bergantung pada momentum politik tetapi berakar pada konsensus nasional yang lebih solid.
Ibas menjelaskan lima fungsi utama PPHN yang perlu diperhatikan. Fungsi-fungsi ini dirancang untuk memperkuat integrasi dan kesinambungan dalam pembangunan, sekaligus menjaga semangat persatuan di seluruh wilayah Indonesia.
Fungsi Utama PPHN Dalam Pembangunan Nasional
Menurut Ibas, fungsi pertama dari PPHN adalah menjadi pedoman kolektif nasional untuk mencapai cita-cita luhur bangsa. Hal ini sangat penting agar setiap langkah pembangunan memiliki arah yang jelas dan terukur.
Fungsi kedua adalah menjamin keberlanjutan visi dan misi pembangunan yang tidak terpengaruh oleh siklus politik. Dengan cara ini, PPHN diharapkan dapat memberikan stabilitas dalam kebijakan pembangunan jangka panjang.
Selanjutnya, PPHN juga berfungsi untuk memperkuat integrasi antara pusat dan daerah. Ini penting untuk memastikan bahwa setiap kebijakan dapat diterima dan dilaksanakan secara efektif di tingkat lokal.
Fungsi keempat adalah memperkuat sistem presidensial yang stabil dan efektif. Ibas menunjukkan bahwa sistem yang kuat mendukung kebijakan yang berkelanjutan dan menjamin partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Terakhir, PPHN bertujuan untuk meningkatkan semangat persatuan dalam bingkai NKRI. Ini sangat penting dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi bangsa, terutama dalam konteks keberagaman.
Peran Komunikasi Publik Dalam Mendorong PPHN
Ibas menekankan pentingnya peran komunikasi publik dalam mencapai tujuan PPHN. Dia mengingatkan bahwa bukan hanya kebijakan yang harus diperhatikan, tetapi juga cara menyampaikannya kepada masyarakat.
“Rakyat tidak hanya memilih pemimpin, tetapi juga turut serta dalam merumuskan arah bangsa,” jelasnya. Dengan demikian, masyarakat diharapkan aktif berpartisipasi dalam perkembangan kebijakan.
Ibas menunjukkan bahwa peran Bakohumas sangat penting sebagai penghubung antara kebijakan dan masyarakat. Mereka diharapkan mampu menyampaikan informasi yang benar dan konstruktif, serta menangkal hoaks yang bisa mengganggu pemahaman publik.
Ibas mengajak Bakohumas untuk menjadi komunikator publik yang handal, terutama di era digital. Dengan begitu, mereka dapat membangun narasi besar kebangsaan yang mudah dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat.
Melalui forum ini, Ibas berharap dapat mengedukasi publik mengenai urgensi PPHN, sehingga akan terbangun kesepahaman dan dukungan yang kuat terhadap upaya MPR untuk menghadirkan haluan negara yang relevan.
Menatap Masa Depan Dengan PPHN
Ibas menyampaikan harapannya mengenai pentingnya acara Bakohumas sebagai platform untuk mengedukasi dan mengkonsolidasikan persepsi publik. Ia percaya bahwa ini akan menjadi langkah strategis menuju dukungan nasional yang lebih kuat terhadap PPHN.
“Semoga seminar tematik ini dapat menjadi jembatan yang menghubungkan antara masyarakat dan kebijakan yang ada,” ujarnya. Dia menekankan bahwa partisipasi aktif semua pihak sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan nasional.
Ibas juga mengingatkan bahwa visi jangka panjang tanpa arah yang jelas dapat mengancam masa depan bangsa. “Jika pembangunan bangsa tanpa haluan yang disepakati, maka kepada siapa masa depan ini akan dititipkan?” tanyanya, yang menciptakan momen refleksi bagi semua yang hadir.
Acara Bakohumas ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Wakil Ketua Badan Pengkajian MPR RI dan Guru Besar Universitas. Mereka semua menunjukan bahwa dukungan lintas sektoral sangat diperlukan dalam mewujudkan haluan negara yang solid.
Dengan demikian, acara ini bukan hanya sekadar seminar, tetapi juga sebuah gerakan kolektif untuk mendapatkan dukungan masyarakat yang lebih luas. Ibas berharap agar semua yang hadir dapat menjadi duta bagi PPHN dalam menyebarkan pemahaman yang benar di tengah masyarakat.