Prestasi luar biasa kembali diraih oleh siswa Indonesia dalam ajang internasional baru-baru ini. Tim Robotik dari SMAK 4 Penabur berhasil mengukir sejarah dengan membawa pulang medali perunggu di ajang The World GreenMech Robotics Competition 2025 yang berlangsung di Taichung, Taiwan.
Keberhasilan ini menunjukkan potensi dan kemampuan mengesankan yang dimiliki siswa-siswa Indonesia di bidang teknologi dan robotika. Dalam kompetisi tersebut, mereka menghadapi berbagai tantangan yang sengit dari tim-tim lain yang juga tak kalah berprestasi.
Kompetisi bergengsi ini melibatkan 387 tim dengan total 1.258 siswa dari sepuluh negara, mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Keikutsertaan tim-tim berbakat ini menciptakan iklim kompetisi yang sangat dinamis dan menantang.
Pentingnya Pendidikan STEAM dalam Pengembangan Robotika
The World GreenMech Robotics Competition 2025 bertujuan untuk mengembangkan kemampuan di bidang robotika, yang merupakan bagian dari pendidikan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics). Penerapan pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi di kalangan generasi muda.
Tim SMAK 4 Penabur, yang terdiri dari empat anggota, berhasil menunjukkan kemahiran mereka dalam membuat robot yang mampu menjalankan tugas-tugas kompleks. Keberhasilan ini merupakan hasil dari pembelajaran yang terintegrasi antara berbagai disiplin ilmu.
“Pengalaman ini sangat berharga bagi kami, tidak hanya dalam hal kompetisi, tetapi juga dalam penerapan ilmu yang telah kami pelajari di sekolah,” ujar Samuel, salah satu anggota tim, dengan penuh semangat.
Proses Persiapan yang Menentukan Keberhasilan
Perjalanan menuju kompetisi internasional tidaklah mudah. Tim ini memulai dari kompetisi regional, di mana mereka berhasil meraih penghargaan honorable mention dalam Greenmech and R4M Regional Competition yang diadakan di Universitas Bina Nusantara, Tangerang.
Keberhasilan mereka di tingkat regional mengantar mereka ke ajang nasional, The 2025 Greenmech and R4M National Competition di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Di sini, mereka menghadapi 150 tim dari sepuluh provinsi yang juga berkompetisi untuk mendapatkan prestasi terbaik.
“Kami mempersiapkan diri kurang lebih satu bulan untuk kompetisi regional, dan persiapan untuk kompetisi nasional lebih intensif,” tambah Samuel. Keseriusan dan rasa tanggung jawab yang tinggi terlihat dalam persiapan mereka yang matang.
Menjadi Juara di Kancah Internasional
Pada kompetisi nasional, tim SMAK 4 Penabur menempati posisi ketiga dan berhasil meraih medali perunggu, yang sekaligus menjadi tiket untuk berkompetisi lebih jauh di tingkat internasional. Persaingan di tingkat nasional sangat ketat, tetapi mereka berhasil mempertahankan fokus dan menentukan strategi yang jitu.
Dengan semangat juang yang tinggi, tim terus berlatih dan mengembangkan kemampuan hingga akhirnya tiba di Taiwan untuk mengikuti The World GreenMech Robotics Competition. Keterampilan teknis yang mereka pelajari selama ini sangat membantu dalam menyelesaikan tantangan yang ada di sana.
“Kemenangan ini adalah hasil dari kerja keras dan dedikasi seluruh anggota tim,” ungkap Max Lucky Hau, rekan setim Samuel. Selain keterampilan teknis, mereka juga belajar banyak tentang kerja sama tim dan kepemimpinan.