Sayangnya, Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam hal cakupan imunisasi. Turunnya angka partisipasi imunisasi, terutama di daerah-daerah, menjadi pintu masuk bagi munculnya KLB.
Menurut Piprim, setiap muncul KLB penyakit menular sebenarnya menjadi cermin adanya gap dalam cakupan imunisasi. Ini menunjukkan bahwa masih banyak anak yang belum mendapatkan perlindungan penuh dari vaksin, padahal penyakit campak sudah lama dikenal dan seharusnya bisa dicegah.
“Setiap ada KLB, ini adalah bukti adanya penurunan signifikan dari cakupan imunisasi. Ini bukan masalah lokal, tapi juga masalah nasional,” tambahnya.
Selain campak, Indonesia juga masih berkutat dengan penyakit lama lain seperti cacingan, rabies, dan hepatitis A, yang hingga kini belum bisa ditangani tuntas. Hal ini menunjukkan pentingnya peran imunisasi dalam mencegah wabah-wabah lama yang muncul kembali.
Dampak Penurunan Cakupan Imunisasi di Indonesia
Dampak dari penurunan cakupan imunisasi sangat signifikan dan dapat dirasakan dalam berbagai aspek. Penurunan ini menyebabkan penyakit menular yang seharusnya dapat dicegah kembali muncul, menambah beban pada sistem kesehatan yang sudah terbebani.
KLB akan berdampak pada kehidupan anak-anak, tidak hanya kesehatan tetapi juga pendidikan mereka. Anak yang sakit akan kehilangan kesempatan untuk belajar dan berkembang dengan baik.
Selain itu, biaya yang dikeluarkan untuk mengobati penyakit ini juga jauh lebih besar dibandingkan dengan biaya imunisasi itu sendiri. Ini menimbulkan dilema yang harus dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat.
Strategi Peningkatan Cakupan Imunisasi di Wilayah Terpencil
Pemerintah perlu merumuskan strategi yang lebih efektif untuk menjangkau daerah-daerah terpencil. Mobilisasi tenaga kesehatan yang lebih aktif dan inovatif sangat diperlukan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya imunisasi.
Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah mengadakan kampanye kesehatan di tempat-tempat umum. Dengan cara ini, masyarakat bisa diajak langsung berdialog dan mendapatkan informasi akurat.
Penyuluhan yang melibatkan tokoh masyarakat juga akan meningkatkan trust terhadap imunisasi. Masyarakat lebih cenderung mengikuti saran dari orang-orang yang mereka percayai.
Pentingnya Edukasi dan Kesadaran Masyarakat
Edukasi masyarakat adalah kunci untuk meningkatkan cakupan imunisasi. Kesadaran tentang pentingnya vaksinasi harus ditanamkan sejak dini, terutama di kalangan orang tua.
Informasi yang jelas dan tepat dapat membantu mengurangi ketakutan yang sering kali muncul tentang vaksin. Dengan pengetahuan yang baik, masyarakat akan lebih memahami manfaat vaksinasi bagi anak-anak mereka.
Di samping itu, memanfaatkan media sosial sebagai alat edukasi juga sangat efektif. Platform digital menyediakan ruang untuk berbagi informasi dan menjangkau lebih banyak orang dalam waktu singkat.