Ketika menginap di sebuah hotel, banyak orang hanya memperhatikan kebersihan kamar tidur tanpa menyadari bahwa area lain di hotel juga berpotensi menjadi tempat penyebaran kuman. Beberapa tempat umum dalam hotel, seperti lobi dan lift, seringkali menjadi fokus perhatian karena tingkat kunjungan yang tinggi dan kontak langsung dengan banyak tangan. Dalam konteks ini, penting untuk memahami area-area mana yang berisiko tinggi terkontaminasi kuman agar dapat mengambil langkah pencegahan yang sesuai.
Ahli mikrobiologi, Jason Tetro, menjelaskan bahwa lobi hotel berfungsi mirip dengan ruang tunggu di rumah sakit. Dengan banyaknya orang yang silih berganti, lobi menciptakan lingkungan yang ideal bagi penyebaran kuman. Sebagian besar dari kita mungkin tidak menyadari seberapa sering kita bersentuhan dengan permukaan yang terkontaminasi selama menginap di hotel.
Berdasarkan pengamatan, ada beberapa area tertentu di hotel yang memiliki risiko lebih tinggi dalam menjadi sarang kuman dan bakteri. Oleh karena itu, penting untuk memastikan tidak hanya kebersihan kamar tidur, tetapi juga memperhatikan kebersihan area umum yang sering disentuh oleh banyak orang.
Karakteristik Area Rawat Hotel dan Potensi Penyebaran Kuman
Area pertama yang perlu mendapat perhatian adalah tombol lift. Tombol ini merupakan salah satu tempat yang paling sering disentuh oleh banyak orang, sehingga memudahkan perpindahan kuman antar tangan. Dr. Kelly Reynolds dari Universitas Arizona membuka mata kita akan betapa kritisnya peran tombol lift dalam penyebaran penyakit.
Kemudian terdapat permukaan meja di resepsionis dan area makan. Meja-meja ini juga sering dijadikan tempat bersentuh, dan kuman dapat berpindah dari tangan ke makanan, berpotensi menyebabkan keracunan makanan. Bakteri seperti salmonella dan campylobacter kerap ditemukan di area ini, sehingga perlu diwaspadai ketenangan saat bersantap.
Selanjutnya, gagang pintu adalah tempat lain yang tidak kalah penting untuk diperhatikan. Gagang pintu, terutama yang menghubungkan ruang luar dengan lobi, menjadi perantara penyebaran kuman dari luar ke dalam. Situasi ini diperparah dengan kurangnya perhatian terhadap kebersihan tangan oleh orang yang menggunakan pintu tersebut.
Pentingnya Memperhatikan Sofa dan Area Relaksasi Lainnya
Sofa yang ada di lobi hotel sering terabaikan dalam proses kebersihan. Dengan material yang porous, sofa menjadi tempat berkumpulnya bakteri yang sulit dihilangkan sepenuhnya. Hal ini membuat sofa menjadi titik rawan, meskipun tampaknya bersih dari debu.
Selain itu, kolam renang hotel juga perlu diwaspadai. Data menunjukkan bahwa hotel berkontribusi pada sepertiga dari wabah penyakit yang berkaitan dengan air. Bakteri serta parasit, seperti Cryptosporidium dan Legionella, sering ditemukan di kolam renang yang dapat memicu berbagai penyakit jika tidak diwaspadai.
Penting juga untuk tidak menelan air kolam dan menjaga kebersihan pribadi setelah beraktifitas di kolam renang. Dengan memperhatikan area-area ini, kita bisa meminimalisir risiko kesehatan saat menginap di hotel.
Strategi Mengurangi Risiko Terhadap Kuman Saat Menginap di Hotel
Untuk menjaga diri tetap aman, pastikan untuk selalu menggunakan hand sanitizer setelah menyentuh permukaan yang rentan di hotel. Kebiasaan sederhana semacam ini dapat membantu mengurangi kemungkinan terpapar kuman berbahaya. Kegiatan mencuci tangan dengan sabun selepas berkunjung ke restoran atau area umum juga sangat dianjurkan.
Ketika memutuskan untuk duduk di sofa di lobi atau kursi umum lain, jangan ragu untuk menggunakan kain lap atau handuk untuk melapisi permukaan sebelum duduk. Ini dapat memberikan lapisan tambahan untuk melindungi diri dari kuman yang mungkin bersembunyi di permukaan tersebut. Menggunakan masker juga dapat membantu dalam mengurangi inhalasi kuman yang dapat terbang di udara.
Selain itu, saat memesan makanan, cobalah untuk memilih makanan yang diproses dengan baik dan hidangan dengan pengemasan yang aman. Menghindari makanan mentah di area publik akan mengurangi risiko terpapar bakteri penyebab keracunan makanan. Sangat penting untuk tetap menjaga pola makan yang baik walaupun saat bepergian.