Pada akhir pekan lalu, dunia esports Indonesia kembali dihebohkan oleh pertandingan yang sangat dinanti-nantikan. Tim Onic, yang dikenal dengan julukan Landak Kuning, berhasil membuktikan taringnya setelah sukses menumbangkan Alter Ego dengan skor 4-1 dalam Grand Final MPL ID S16.
Pertandingan ini berlangsung sangat sengit sejak awal, menunjukkan kualitas tinggi dari kedua tim. Bagi para penggemar Mobile Legends: Bang Bang, ini adalah momen yang sangat menarik untuk disaksikan di mana strategi dan keterampilan para pemain diuji dengan sangat intensif.
Dari awal pertandingan, Onic menunjukkan performa yang impresif. Dalam game pertama, Sanz berhasil mencetak first blood yang memberikan timnya keunggulan awal dan menunjukkan bahwa mereka datang dengan persiapan matang.
Namun, Alter Ego tak mau menyerah begitu saja. Dengan strategi yang terkoordinasi dengan baik, mereka berhasil membalikkan keadaan dan merebut kemenangan dalam permainan pembuka ini. Hal ini menunjukkan dinamika tinggi yang ada dalam pertandingan, di mana setiap kesalahan sekecil apapun bisa berakibat fatal.
Performa Menarik di Game Kedua yang Menentukan
Setelah kalah di game pertama, Onic berhasil bangkit dengan semangat yang membara di permainan kedua. Dengan strategi yang lebih terencana, mereka mampu mengejar ketertinggalan dan meraih keuntungan di area jungle musuh.
Kemenangan pada game kedua tidak hanya mengubah momentum, tetapi juga memberi kepercayaan diri ekstra kepada para pemain. Kairi dan timnya mampu mengeksploitasi kesalahan dari Alter Ego, yang menciptakan peluang untuk meraih lord dan menutup permainan dengan kemenangan yang dramatis.
Keberhasilan ini menjadi langkah penting bagi Onic untuk kembali menemukan ritme permainan mereka. Rasa percaya diri yang meningkat ini terbukti sangat vital dalam melanjutkan pertandingan selanjutnya, di mana mereka tampil lebih dominan.
Duel Memikat Dalam Dua Game Selanjutnya
Setelah mengamankan kemenangan di game kedua, Onic kini memiliki momentum yang kuat. Mereka menampilkan permainan yang agresif dan terkoordinasi dengan baik, membuat Alter Ego kesulitan untuk menciptakan peluang.
Dalam game ketiga, Kairi tampil luar biasa menggunakan hero Hayabusa, memberikan tekanan terus-menerus pada tim lawan. Kesalahan posisi dari Alter Ego membuat mereka terperosok, dan tidak mampu menghentikan gempuran yang dilakukan oleh Onic.
Situasi semakin sulit bagi Alter Ego ketika game keempat dimulai, di mana tim Onic langsung mengambil inisiatif dan mendominasi sejak awal. Strategi permainan yang telah matang membuat mereka mampu mengontrol jalannya pertandingan dengan sangat baik.
Pertandingan Menentukan dan Kemenangan Nyata bagi Onic
Game kelima menjadi momen penegasan bagi Onic untuk menunjukkan dominasi mereka. Sejak early game, permainan terbagi menjadi satu arah, di mana Sanz berhasil mencetak first blood, menambah tekanan pada Alter Ego.
Walaupun Alter Ego berjuang keras untuk menciptakan peluang, serangan beruntun dari Onic tampak tidak terbendung. Keahlian individu serta kerjasama tim yang rapi menjadikan kemenangan Onic semakin terlihat jelas.
Dengan kemenangan ini, Onic secara resmi menyandang gelar juara MPL ID S16. Prestasi tersebut tidak hanya memperkuat posisi mereka di skena esports tanah air, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk mewakili Indonesia di M7 World Championship mendatang.











