Ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) serta tekanan ekonomi tengah membayangi banyak pekerja di berbagai sektor. Kecemasan akan kehilangan pekerjaan, ditambah dengan meningkatnya biaya hidup, dapat menyebabkan stres yang cukup signifikan dalam kehidupan sehari-hari.
Psikolog Arnold Lukito menjelaskan bahwa meski situasi ini tampak menakutkan, tidak ada yang tidak mungkin untuk mengelola stres tersebut. Kunci utama terletak pada kemampuan individu untuk mengatasi perasaan cemas yang dapat berujung pada stres berkepanjangan.
“Ada banyak langkah sederhana yang dapat diambil untuk menjaga kesehatan mental. Dengan melakukan hal-hal kecil secara konsisten, pekerja dapat tetap tenang dan berpikir jernih meskipun di tengah tekanan yang berat,” ujarnya.
Dalam kondisi yang penuh dengan ketidakpastian ini, penting bagi setiap individu untuk menemukan strategi yang tepat. Dengan demikian, mereka bisa menjaga keseimbangan mental dan emosional.
Berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan oleh para pekerja untuk menjaga kewarasan dan kesejahteraan mental mereka.
Langkah Pertama: Memastikan Tidur yang Cukup dan Rutin Berolahraga
Menurut Arnold, salah satu fondasi kesehatan mental yang baik dimulai dari kesehatan fisik. Tidur yang cukup dan rutin berolahraga sangat penting untuk menjaga stabilitas pikiran. Aktivitas fisik, seperti jalan cepat selama 20 hingga 30 menit setiap hari, dapat membantu menurunkan hormon stres dan memperbaiki suasana hati secara signifikan.
Paparan sinar matahari di pagi hari juga memiliki dampak positif terhadap perilaku emosional. Penelitian menunjukkan bahwa berjemur selama beberapa menit di pagi hari dapat mengurangi gejala kecemasan dan depresi.
Langkah Kedua: Mengatur Pikiran Melalui Jurnal dan Latihan Pernapasan
Salah satu penyebab utama stres adalah pikiran yang terjebak pada hal-hal yang tidak dapat dikendalikan. Arnold menyarankan untuk menulis jurnal sebagai cara untuk mengatur pikiran. Dengan menuliskan apa yang bisa dan tidak bisa dikendalikan, otak dapat beristirahat dari kecemasan yang berulang.
Latihan pernapasan juga merupakan teknik yang efektif untuk meredakan stres. Misalnya, teknik bernapas 4-6, yaitu menarik napas dalam waktu empat detik dan menghembuskannya dalam enam detik, atau pola ‘square breathing’ dapat menjadi solusi instan saat menghadapi tekanan.
Sebagai tambahan, penting untuk membatasi konsumsi berita negatif yang berkaitan dengan PHK atau kondisi ekonomi. Terlalu banyak terpapar informasi yang mencemaskan berpotensi membuat otak menjadi cepat lelah dan terus siaga.
Langkah Ketiga: Menyiapkan Rencana Cadangan
Persiapan dapat memberikan rasa aman yang penting bagi banyak pekerja. Arnold menyarankan untuk memiliki rencana cadangan, sehingga pikiran dapat menjadi lebih tenang dalam menghadapi ketidakpastian. Merancang rencana finansial darurat, memperbarui CV, dan menjaga hubungan profesional dapat membantu dalam hal ini.
Memiliki alternatif kerja dapat didokumentasikan dengan baik, dan langkah kecil semacam ini dapat mengurangi perasaan tidak pasti dalam menghadapi tantangan di tempat kerja.
Langkah Keempat: Memelihara Koneksi Sosial yang Kuat
Koneksi sosial berperan penting dalam melawan tekanan dan stres. Peneliti dari Health Collaborative Center, Ray Wagiu Basrowi menyebutkan bahwa berbagi cerita dengan teman kerja, keluarga, atau komunitas dapat menurunkan risiko depresi hingga 30 persen.
Dukungan dari jaringan sosial menciptakan rasa ‘back-up emosional’ yang memperkuat individu saat menghadapi masa-masa sulit. Dengan tidak menghadapi semuanya sendiri, seseorang bisa lebih resilient dalam menghadapi masalah.
Langkah Kelima: Fokus pada Hal-Hal yang Bisa Dikendalikan
Ray berpendapat bahwa banyak faktor di luar kendali kita, seperti keputusan perusahaan atau kondisi ekonomi. Oleh karena itu, penting untuk berfokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan, seperti performa kerja, peningkatan keterampilan, dan kesehatan pribadi.
Dengan cara ini, energi mental dapat dialokasikan dengan lebih baik dan tidak menghabiskan waktu pada hal-hal yang tidak bisa diubah. Ini membantu untuk tetap produktif dan positif di tengah situasi yang sulit.
Langkah Terakhir: Mencari Bantuan Profesional Jika Diperlukan
Jika perasaan sedih berkepanjangan, kehilangan semangat, atau masalah tidur terjadi dalam waktu yang lama, penting untuk mencari bantuan profesional. Arnold mengingatkan bahwa menjaga kesehatan mental bukan hanya berarti tidak memiliki masalah.
Tahu cara menjaga diri di tengah tekanan adalah kunci. Jangan menunggu sampai kondisi mental benar-benar menurun sebelum mencari bantuan, karena ada banyak sumber daya yang bisa memberikan dukungan.










