Profesi Asisten Rumah Tangga (ART) sering kali dipandang sebelah mata oleh banyak orang. Namun, sejarah membuktikan bahwa profesi ini bisa menjadi jalan menuju kekayaan yang luar biasa bagi individu tertentu.
Salah satu contoh nyata adalah Leendert Miero, seorang Yahudi asal Rusia yang datang ke Hindia Belanda pada tahun 1775 dengan tekad untuk mengubah nasibnya. Miero tidak hanya menjalani hidup sebagai ART, tetapi juga bertransformasi menjadi seorang pengusaha sukses dalam waktu yang relatif singkat.
Awalnya, Miero melamar sebagai tentara VOC, namun takdir membawanya menjadi ART di rumah Reiner de Klerk, seorang pejabat tinggi VOC. Dalam posisinya ini, ia bertanggung jawab atas berbagai kegiatan di rumah besar majikannya tersebut.
Meski terlihat seperti sebuah kehormatan, Miero menghadapi tantangan berat ketika ia melakukan kesalahan fatal, yaitu tertidur saat bertugas. Reiner yang marah besar memukuli Miero hingga 50 kali dan bersumpah untuk tidak akan pernah memaafkannya, yang menimbulkan kebangkitan tekad dalam diri Miero.
Miero bertekad untuk membalas dendam bukan dengan kekerasan, melainkan dengan kesuksesan dan kekayaan. “Demi nenek moyang Abraham, Ishak, dan Yakub, suatu hari saya bakal beli seluruh rumah dan tanah ini!” ungkapnya dengan semangat.
Setelah mengundurkan diri dari VOC, Miero beralih profesi menjadi pengusaha dan memulai perjalanan bisnisnya. Sejarawan Herald van de Linde mencatat dalam karyanya bahwa dia tidak mengenal lelah, berdagang emas di Glodok dari pagi hingga malam.
Miero menunjukkan ketekunan yang tinggi dan hati yang penuh semangat, menjadikannya sosok yang inspiratif bagi banyak orang. Bagi Miero, menjadi pengusaha adalah satu-satunya jalan untuk mencapai tujuan yang telah ia tetapkan.
Dengan kerja kerasnya, ia meraih kesuksesan dan membangun kekayaan yang melimpah. Menurut Adolf Heuken, keberhasilannya tersebut membawanya untuk membeli berbagai properti, termasuk toko, tanah, dan rumah, termasuk rumah yang pernah dimilikinya.
Di puncak keberhasilannya, Miero merasa puas dan menganggap dendamnya telah terbalas. Sayangnya, mantan majikannya, Reiner, tidak dapat menyaksikan kesuksesan yang telah diraih Miero karena telah meninggal dunia, dan hanya sang istri yang tersisa.
Di tahun 1818, Miero melakukan pembelian yang monumental, yaitu seluruh properti milik mantan bosnya, menandai tonggak baru dalam hidupnya. Dengan langkah ini, ia mulai menjalani kehidupan sebagai salah satu orang terkaya di Batavia, yang kini kita kenal sebagai Jakarta.
Setiap tahun, Miero merayakan pesta besar di rumah yang dulunya menjadi tempat ia dihukum. Ini dilakukannya sebagai bentuk refleksi dan peringatan atas perjalanan hidupnya yang penuh liku-liku.
Tak hanya rumah tersebut, pria yang lahir pada 22 April 1755 ini juga membeli lahan seluas 25 kilometer yang terletak di selatan Batavia. Lahan tersebut dulunya milik pejabat Belanda, dan Miero membangunkan rumah megah di atasnya yang kemudian dikenal dengan nama ‘Pondok Gede’.
Nama Miero pun mulai dikenal sebagai juragan tanah yang sangat sukses. Ia meninggal pada 10 Mei 1834, dan seluruh hartanya diwariskan kepada anak-anaknya. Tanah dan rumah yang dikuasainya kini telah berkembang menjadi kawasan Pondok Gede di Jakarta Timur.
Sebagai seorang tokoh berpengaruh di zamannya, Miero memberikan sebuah pelajaran penting tentang perjuangan dan tekad. Kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk tidak menyerah dalam mengejar mimpi dan meraih kesuksesan.
Dalam catatan sejarah, keberhasilan Miero menunjukkan bahwa latar belakang yang sederhana tidak menghalangi seseorang untuk mencapai puncak terbesar dalam hidup. Melalui ketekunan dan ambisi, setiap orang dapat mengubah takdir mereka.
Dengan langkah berani, Miero mengubah setiap tantangan menjadi peluang. Ia memberikan kita gambaran bahwa kesuksesan bisa diraih berkat kerja keras, keteguhan hati, dan semangat juang yang tidak pernah pudar.
Kisah Leendert Miero menjadi bukti bahwa tidak ada pekerjaan yang rendah jika dikerjakan dengan sepenuh hati. Sebuah pelajaran berharga untuk kita semua bahwa sukses dapat dicapai oleh siapa saja, tak peduli dari mana asal kita.
Oleh karena itu, kita seharusnya mampu menilai setiap profesi secara adil dan menghargai semua usaha yang dilakukan oleh setiap individu. Setiap pekerjaan memiliki nilai dan makna tersendiri, serta potensi untuk membawa seseorang menuju keberhasilan.
Rupanya, kisah Miero adalah pengingat bahwa untuk mencapai sesuatu yang besar, kita perlu memiliki impian yang kuat dan keberanian untuk mengejar mimpi tersebut. Dengan tekad dan kerendahan hati, kita semua memiliki kesempatan untuk meninggalkan jejak yang berarti dalam sejarah.