Kompetisi Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas kembali menarik perhatian publik, terutama setelah penayangan episode ketiga di YouTube. Dalam acara ini, para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berkesempatan menunjukkan kreativitas mereka sambil berjuang menghadapi berbagai tantangan bisnis yang ada.
Setiap episode menjadi ajang bagi para peserta untuk mengekspresikan ide-ide unik mereka. Pada episode sebelumnya, para peserta berhasil menampilkan produk yang menonjolkan tema lokal, dengan inovasi yang memukau penonton dan juri.
Sebanyak sepuluh peserta tampil di babak sebelumnya, dan hasilnya tujuh di antaranya melanjutkan langkah ke babak berikutnya. Dua peserta, Dthree dan X-Perfumery, harus menghentikan perjalanan mereka di kompetisi ini, meski telah berusaha semaksimal mungkin.
Perkembangan Kreasi dan Strategi dalam Kompetisi
Episode ketiga menuntut delapan peserta yang tersisa untuk menunjukkan kemampuan marketing mereka melalui tantangan Creative Video Marketing. Mereka harus mampu mempromosikan produk secara menarik dan efektif kepada audiens.
Tamu istimewa dalam episode ini, Najla Bisyir, berbagi pengalamannya dalam dunia bisnis. Dia menekankan pentingnya adaptasi dan belajar dari setiap pengalaman agar produk UMKM dapat bersaing di pasar.
Dari tim juri, Daniel Mananta dan Lizzie Parra memberikan analisis kritis mengenai kekuatan dan kelemahan hasil kerja peserta. Kombinasi pengalaman mereka memberikan wawasan berharga untuk pengembangan UMKM yang lebih baik.
Tantangan Unik yang Menguji Ketahanan Peserta
Tantangan kali ini bukan hanya menguji kreativitas, tetapi juga ketahanan mental para peserta. Setiap lokasi syuting yang dipilih menghadirkan situasi tak terduga yang menguji kemampuan peserta untuk beradaptasi.
Peristiwa seperti kemunculan ular di lokasi kolam membuat peserta harus segera berimprovisasi. Di lokasi lain, kehadiran aparat keamanan menambah kesulitan dalam syuting, memaksa peserta untuk berpikir cepat.
Di gym, masalah teknis seperti lampu yang padam menambah kesulitan bagi peserta. Namun, semua peserta tetap berusaha menyelesaikan video mengikuti waktu yang telah ditentukan.
Kualitas Video Menjadi Sorotan Utama
Saat presentasi video, kreativitas dan pengemasan ide menjadi hal yang sangat penting. Maritim Bag Indonesia berhasil menarik perhatian lewat pesan videonya yang jelas dan tepat sasaran.
Sunkrisps menonjol dengan konten yang menyentuh, menggugah emosi penonton. Dengan konsep yang autentik, mereka mendapatkan pujian dari juri.
Namun, beberapa peserta mendapat kritik yang membangun dari juri. B Erl Cosmetics, misalnya, dianggap terlalu padat dalam penyampaian, sehingga banyak pesan yang hilang.
Dalam episode ini, perkembangan teknologi juga terlihat, terutama lewat ide DS Modest yang menggunakan teknologi AI untuk video promosi mereka. Langkah ini dianggap memberikan peluang besar bagi UMKM untuk berinovasi di era digital.
Ketegangan di antara peserta membuat setiap momen semakin menarik untuk disaksikan, bahkan oleh mereka yang tidak berkecimpung di dunia UMKM. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas produk dan cerita tidak kalah penting.










