Dokter spesialis kedokteran nuklir, Esther Devina Panjaitan, menjelaskan peran penting alat radiologi dalam mendeteksi kanker. Dalam dunia medis, dua alat utama yang digunakan untuk pemeriksaan kanker adalah MRI dan PET scan, masing-masing memiliki fungsi yang berbeda namun saling melengkapi.
Esther menyatakan bahwa MRI berfungsi utama untuk mengetahui bentuk fisik sel kanker. Melalui pemeriksaan ini, dokter dapat mengevaluasi ukuran sel kanker, apakah sel tersebut masih kecil atau sudah mengalami pembesaran yang signifikan.
PET scan, di sisi lain, lebih fokus pada aktivitas sel kanker melalui analisis metabolisme. Alat ini memungkinkan dokter untuk memantau pergerakan sel kanker, memberikan wawasan berharga tentang status kelangsungan hidup sel-sel tersebut.
Sebagai contoh, Esther mengungkapkan bahwa PET scan membantu dokter melihat aktivitas sel kanker secara rinci. Dengan cara ini, mereka bisa mengetahui dengan tepat apakah sel tersebut masih aktif atau sudah tidak aktif lagi.
Dalam acara konferensi pers tentang kerjasama strategis GE HealthCare dan RS Mitra Keluarga Bekasi, Esther menguraikan lebih lanjut. Ia menyebutkan pentingnya memahami fungsi masing-masing alat dalam pengobatan dan diagnosis yang lebih efektif.
Penggunaan MRI dan PET Scan dalam Diagnosa Kanker
MRI dan PET scan memiliki peran vital dalam diagnosis kanker. Meskipun keduanya digunakan untuk tujuan yang berbeda, hasil dari keduanya dapat saling melengkapi dan memberikan gambaran menyeluruh mengenai kondisi pasien.
MRI berfungsi untuk memberikan citra detail dari struktur anatomi tubuh. Dengan tampilan yang jelas, dokter dapat mengidentifikasi area yang berisiko atau menunjukkan tanda-tanda kanker.
Sementara itu, PET scan menyoroti aktivitas biokimia yang terjadi dalam sel. Hal ini penting untuk mengetahui apakah kanker berkembang atau tidak, serta sejauh mana penyebarannya.
Keunggulan tambahan dari PET scan adalah kemampuannya untuk mendeteksi kanker pada tahap yang lebih awal. Ini sering kali dapat mengubah rencana pengobatan secara signifikan, berpotensi meningkatkan peluang kesembuhan pasien.
Perpaduan antara kedua alat ini memberikan informasi yang lebih komprehensif. Dokter dapat merancang strategi pengobatan yang lebih spesifik berdasarkan data yang dikumpulkan dari MRI dan PET scan.
Pentingnya Memahami Metabolisme Sel Kanker
Metabolisme sel kanker adalah kunci dalam memahami pertumbuhan dan penyebaran penyakit ini. Dengan menggunakan PET scan, dokter dapat melacak metabolisme yang terjadi dalam sel kanker, memberikan wawasan tentang tingakat aktivitasnya.
Esther mencatat bahwa glukosa memiliki peran penting dalam proses ini. Sebelum melakukan PET scan, pasien akan diberi glukosa untuk meningkatkan visibilitas sel kanker saat pemindaian.
Pemahaman tentang metabolisme ini sangat penting bagi dokter. Itu membantu dalam menentukan tidak hanya keberadaan kanker, tetapi juga perilakunya, berkontribusi pada pengambilan keputusan medis yang lebih baik.
Selain itu, wawasan ini dapat membantu dalam meramalkan kemungkinan respons terhadap terapi. Dokter dapat menilai metode pengobatan apa yang paling efektif berdasarkan aktivitas sel kanker pasien.
Menggunakan data metabolisme, dokter biasanya dapat menyesuaikan pengobatan dan pemantauan. Hal ini berpotensi meningkatkan kualitas hidup pasien secara signifikan.
Kerjasama Terkini dalam Bidang Kedokteran Nuklir
Dalam upaya meningkatkan akses terhadap teknologi diagnosa yang canggih, kolaborasi antara GE HealthCare dan RS Mitra Keluarga Bekasi menjadi langkah yang strategis. Kerjasama ini bertujuan untuk mempermudah akses pasien terhadap teknologi medis modern seperti PET/CT dan SPECT/CT.
Esther menjelaskan bahwa pengenalan teknologi baru di bidang kedokteran nuklir akan mengubah cara diagnosa kanker. Ini menciptakan harapan baru untuk deteksi dini serta pengobatan yang lebih efektif untuk pasien.
Kolaborasi ini juga mencakup pelatihan bagi tenaga medis. Hal ini penting untuk memastikan bahwa mereka dapat memanfaatkan teknologi ini secara optimal dalam praktik sehari-hari.
Inisiatif ini diharapkan bisa diadopsi oleh lebih banyak rumah sakit di Indonesia. Dengan demikian, semakin banyak pasien yang akan mendapatkan manfaat dari pemeriksaan yang lebih cepat dan akurat.
Perkembangan dalam bidang kedokteran nuklir akan sangat bergantung pada kerjasama semacam ini. Dukungan dari berbagai pihak merupakan aspek kunci dalam menghadapi tantangan dalam pengobatan kanker modern.










