“Jadi kalau kita mengharapkan mengisi 70.000 dokter spesialis kita harus nunggu 35 tahun, 35 tahun baru terisi 70.000 yang sekarang udah enggak ada,” tutur Prabowo.
Untuk itu, pemerintah melalukan sejumlah upaya agar dapat menghasilkan 70.000 dokter spesialis dalam waktu dekat. Salah satunya, dengan menambah 148 program studi kedokteran dan 30 Fakultas Kedokteran.
“Insya Allah untuk mengejar tadi 70.000 spesialis dan dokter umum kekurangannya adalah 140.000. Kalau tidak ya kita tunggu 35 tahun,” ucapnya.
Sektor kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan bangsa. Tanpa tenaga medis yang memadai, layanan kesehatan yang berkualitas tidak dapat terwujud.
Permintaan akan dokter spesialis terus meningkat sejalan dengan bertambahnya populasi dan kompleksitas penyakit. Keberadaan dokter spesialis yang mencukupi menjadi suatu keharusan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pentingnya Menambah Jumlah Dokter Spesialis di Indonesia
Krisis tenaga medis di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Dengan adanya kurangnya dokter spesialis, banyak pasien yang tidak mendapatkan penanganan yang tepat waktu dan optimal.
Pemerintah telah mengidentifikasi bahwa kebutuhan akan dokter spesialis tidak bisa dipandang sebelah mata. Upaya mendasar diperlukan untuk mencapai jumlah dokter yang ideal, sehingga semua kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.
Selain itu, sebaran dokter spesialis yang tidak merata di berbagai daerah juga menjadi tantangan tersendiri. Banyak daerah terpencil yang masih minim akses terhadap dokter spesialis, sehingga keberadaan mereka sangat dibutuhkan.
Strategi Pemerintah untuk Meningkatkan Jumlah Dokter Spesialis
Pemerintah mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan jumlah dokter spesialis. Salah satu upaya tersebut adalah dengan melakukan pembukaan lebih banyak Fakultas Kedokteran dan program studi kedokteran.
Penambahan 148 program studi dan 30 Fakultas Kedokteran diharapkan mampu mempercepat pencapaian target penerimaan dokter spesialis. Ini merupakan langkah proaktif untuk menghadapi tantangan yang ada saat ini.
Selain itu, pelatihan dan program pendidikan untuk dokter spesialis perlu diperkuat. Penyediaan fasilitas yang layak serta kurikulum yang sesuai akan membantu dalam mencetak tenaga medis yang berkualitas.
Kendala dalam Mewujudkan Jumlah Dokter Spesialis yang Cukup
Walau sudah ada rencana dan langkah konkret, kendala tetap ada di lapangan. Kurangnya insentif bagi dokter yang bersedia bekerja di daerah terpencil menjadi salah satu penyebab utama.
Selain itu, beban biaya pendidikan yang tinggi juga menjadi tantangan bagi calon mahasiswa yang ingin mengambil jurusan kedokteran. Ini memerlukan perhatian khusus dari pemerintah untuk mengupayakan pendidikan yang lebih terjangkau.
Ditambah lagi, kurangnya dukungan dari fasilitas kesehatan di daerah juga dapat menghambat proses pendidikan dan pelatihan dokter spesialis. Untuk itu, revitalisasi fasilitas kesehatan perlu menjadi prioritas agar calon dokter dapat belajar secara maksimal.