Kabupaten Klungkung di Bali telah menunjukkan prestasi luar biasa dalam mencapai angka stunting terendah di Indonesia, yaitu 5,1 persen. Pencapaian ini tidak hanya mempengaruhi kesehatan anak-anak, tetapi juga memberikan harapan baru bagi masyarakat setempat yang berjuang melawan masalah gizi buruk.
Pada Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengucapkan pujian kepada Klungkung. Angka stunting yang rendah tersebut adalah hasil dari usaha yang berkelanjutan dan kolaborasi dari berbagai pihak.
Bupati Klungkung, I Made Satria, menjelaskan bahwa angka stunting ini sebelumnya berada pada angka yang mengkhawatirkan, yaitu 19,4 persen pada tahun 2021. Dalam waktu tiga tahun, melalui upaya kolaboratif, mereka berhasil menurunkannya hingga mencapai angka yang menggembirakan.
Strategi Efektif dalam Menurunkan Angka Stunting di Klungkung
Kunci keberhasilan penurunan angka stunting di Klungkung terletak pada kerjasama antara pemerintah, desa adat, posyandu, dan berbagai organisasi kemasyarakatan. Dengan melibatkan semua elemen, perubahan yang signifikan dapat dicapai dalam waktu yang relatif singkat.
Salah satu program inovatif yang diperkenalkan adalah KASINIKAH, atau Kami Siap Menikah. Program ini ditujukan kepada remaja putri dan calon pengantin agar mereka mempersiapkan kesehatan fisik sebelum melanjutkan ke tahap pernikahan dan kehamilan.
Kegiatan dalam program KASINIKAH mencakup pendampingan kesehatan dan pemberian asupan gizi tambahan. Fokus utamanya adalah untuk mencegah anemia yang dapat berpengaruh buruk pada kesehatan ibu hamil dan anak yang akan dilahirkan.
Kesehatan Remaja Putri Sebagai Prioritas Utama
Dengan adanya program KASINIKAH, remaja putri tidak hanya diberikan informasi, tetapi juga pendampingan dalam menjalani program kesehatan. Mereka dilatih untuk mempersiapkan diri dan mengetahui pentingnya kesehatan sebelum menikah.
I Made Satria menegaskan bahwa dukungan untuk calon pengantin perempuan saat mengonsumsi tablet darah sangat penting. Pendampingan ini membantu mereka untuk merasa nyaman dan memastikan bahwa mereka mematuhi instruksi yang diberikan.
Pemberian tablet darah yang rutin dan pendampingan kesehatan akan berdampak positif pada kesehatan reproduksi. Ibu yang sehat akan memiliki peluang lebih besar untuk melahirkan anak yang sehat dan kuat.
Perhatian Terhadap Gizi Sebelum Menikah
Program ini tidak hanya bertujuan untuk kesehatan fisik, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya gizi. Remaja putri diajarkan untuk memahami bagaimana gizi yang baik dapat mempengaruhi kehidupan mereka sebagai calon istri dan ibu.
Pendidikan kesehatan mengenai gizi juga akan menjadi pilar penting dalam program ini. Dengan memberikan akses informasi yang tepat, diharapkan remaja putri semakin sadar akan hak dan kewajiban mereka dalam menjaga kesehatan diri dan keluarga mereka.
Selain itu, sinergi antara pemangku kepentingan akan memperkuat program ini. Dengan dukungan penuh dari semua pihak, keberhasilan dalam menurunkan angka stunting dapat lebih mudah dicapai.










