Selain itu, Prabowo juga memerintahkan Danantara untuk membenahi BUMN. Hal ini agar optimalkan aset BUMN sehingga dapat menopang APBN. Setiap langkah yang diambil dalam reformasi BUMN memiliki dampak yang signifikan terhadap stabilitas ekonomi nasional.
Penting bagi BUMN untuk berkontribusi secara maksimal dalam perekonomian. Dengan pengelolaan yang tepat, aset yang besar ini dapat dimanfaatkan untuk memperkuat posisi anggaran negara.
Pentingnya Optimalisasi Aset BUMN untuk APBN
Aset yang berada di BUMN itu lebih dari USD 1.000 triliun. Harusnya BUMN itu sumbang kepada kita minimal USD 50 miliar. Jika kontribusi ini tercapai, maka defisit APBN dapat diatasi dengan lebih baik.
Prabowo menegaskan bahwa pengelolaan yang efisien dari aset tersebut adalah kunci untuk mencapai tujuan finansial ini. Oleh karena itu, ia memberi tugas kepada Badan Pengelola Investasi Danantara untuk melakukan perbaikan yang diperlukan.
Langkah-langkah yang diambil harus mampu membuktikan bahwa BUMN berperan penting dalam mendukung perekonomian negara. Dengan demikian, setiap kebijakan yang dikeluarkan harus didasarkan pada data dan analisis yang matang.
Penerapan Kebijakan Restrukturisasi di BUMN
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menuturkan, larangan tantiem kepada komisars BUMN dihitung dapat menghemat hingga Rp 18 triliun. Salah satu langkah awal yang diambil adalah pengurangan jumlah komisaris di setiap BUMN.
Dari informasi yang didapat, lebih dari separuh komisaris di satu BUMN sudah dikurangi. Ini merupakan kebijakan yang diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional BUMN secara keseluruhan.
Pemangkasan tantiem juga dilakukan sebagai bagian dari kebijakan tersebut. Dengan ditiadakannya tantiem, diestimasi ada penghematan yang signifikan dari berbagai posisi penting ini.
Dampak Kebijakan terhadap Efektivitas BUMN
Menurut Dasco, penghematan sekitar Rp 17-18 triliun dari tantiem yang ada adalah langkah positif. Hal ini akan terasa sekali dalam kerangka kerja BUMN yang lebih efisien dan produktif.
Kebijakan restrukturisasi ini tidak hanya menghemat biaya, namun juga menciptakan organisasi yang lebih ramping. Dengan begitu, fokus BUMN dapat tertuju pada pemberdayaan aset dan penciptaan nilai tambah.
Dalam jangka panjang, langkah-langkah ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara lebih berkelanjutan. Tantangan berikutnya adalah memastikan agar setiap perubahan positif ini dapat dievaluasi dan disesuaikan sesuai kebutuhan masa depan.